Ditulis oleh Ustadz H. Jundi Imam Syuhada, Lc. M.IRK, / Rabu, 21 Mei 2025
Bagi jamaah haji memiliki dua pilihan yang biasa disebut Nafar Awal dan Nafar Tsani. Kedua istilah ini merujuk pada kapan jamaah akan meninggalkan Mina. Apakah akan keluar tanah Mina lebih awal, atau akan menyempurnakan sampai dengan habisnya hari Tasyrik.
Perbedaan Nafar Awal dan Nafar Tsani
Perbedaan antara nafar awal dan nafar tsani dijelaskan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Al-Baqarah ayat 203, Allah berfirman:
۞ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ٢٠٣
“Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.” (QS Al-Baqarah: 203)
Ayat ini memberikan kelonggaran bagi jamaah haji untuk memilih apakah akan mengambil nafar awal atau nafar tsani, sesuai dengan kondisi dan kemampuan mereka. Tidak ada dosa bagi yang memilih salah satu dari kedua opsi tersebut, asalkan ibadah haji dilaksanakan dengan penuh ketakwaan.
Baca Juga : Arti Nafar Awal dan Nafar Tsani dalam Haji
1. Waktu Meninggalkan Mina
Nafar Awal adalah jamaah lebih awal keluar dari Mina yaitu tanggal 12 Dzulhijjah sebelum tenggelamnya matahari di hari tersebut. Sementara Nafar Tsani adalah jamaah keluar dari Mina setelah menginap selama tiga malam, mulai malam 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
2. Durasi Mabit di Mina
Perbedaan yang mencolok antara nafar awal dan nafar tsani adalah jumlah hari pelaksanaannya. Bagi jamaah yang mengambil nafar awal, mereka hanya akan mabit di Mina selama dua malam, yaitu malam 11 dan 12 Dzulhijjah. Sedangkan bagi jamaah yang memilih nafar tsani, mereka akan tinggal di Mina selama tiga malam yaitu 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Terkait hukum fikihnya, menginap di Mina, menurut pendapat yang disahihkan oleh al-Imam al-Nawawi dan mayoritas ulama Syafi’iyyah yang lain, masuk kategori wajib haji yang berkonsekuensi membayar dam (denda) bila ditinggalkan. Durasi minimal menginap di Mina adalah mu‘dham al-lail (sebagian besar waktu malam) terhitung mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar.
Baca Juga : Mabit di Mina Saat Haji, Catat Hal-hal Penting Ini!
Adapun menurut pendapat sebagian madzhab dan ulama lainnya, menginap di Mina termasuk ke dalam sunnah haji, dan tidak termasuk ke dalam wajib haji, maka bagi yang tidak menginap di Mina tidaklah terkena dam.
Perbedaan pendapat ini selayaknya disikapi dengan sikap yang moderat, untuk kemudian masing-masing kita memilih pendapatnya tanpa menyalahi atau mencela pendapat lainnya.
3. Durasi Haji Lebih Cepat
Dalam hal ini, jamaah yang memilih nafar awal dapat menyelesaikan ibadah haji lebih cepat, yaitu selama empat hari, termasuk tanggal 9 hingga 12 Dzulhijjah. Sedangkan jamaah yang memilih nafar tsani akan menyelesaikan ibadah haji dalam lima hari, yaitu hingga tanggal 13 Dzulhijjah. Pilihan ini tergantung pada kondisi jamaah dan kemampuan fisik mereka untuk melanjutkan lontar jumrah pada hari ketiga Tasyrik.
Baca Juga : Ketahui Jenis, Waktu dan Doa Lempar 3 Jumrah dalam Haji!
Itulah ketiga perbedaan nafar awal dan nafar tsani. Hikmah dari adanya perbedaan nafar awal dan nafar tsani adalah memberikan kemudahan bagi jamaah haji. Mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau kondisi fisik yang lemah dapat memilih nafar awal, sedangkan mereka yang mampu melanjutkan ibadah hingga hari terakhir dapat memilih nafar tsani. Dengan demikian, ibadah haji menjadi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan jamaah haji.
Demikian ulasan artikel seri haji yang membahas tentang perbedaan nafar awal dan nafar tsani. Semoga Allah memberikan kita semuanya kebaikan dan kemampuan untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ada baiknya jika mampu secara finansial dan fisik dibarengi dengan ikhtiar mencari paket haji yang sesuai, seperti paket haji plus atau haji furoda di jejak imani. Anda tidak perlu lagi menunggu puluhan tahun untuk mendapat kuota haji. Cukup tunggu 5-8 tahun atau bisa juga langsung berangkat di tahun hijriyah tersebut. Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan ibadah Anda bersama tim jejak imani.
Wallāhu a‘lam bish-shawāb
77x
Bagikan: