Ditulis oleh Ustadz H. Muhammad Ruhiyat Haririe, Lc., Dipl., C.A.H / Sabtu, 11 Januari 2025
Bulan rajab merupakan salah satu bulan suci yang ditetapkan oleh Allah ﷻ. Terdapat banyak keutamaan di dalam bulan Rajab untuk meningkatkan pahala bagi umat Muslim. Dalam bulan Rajab juga terjadi peristiwa penting yaitu Isra’ Mi’raj. Pada surat At-Taubah ayat 36 bahwa Allah ﷻ menjadikan beberapa bulan yang disucikan-Nya dalam satu tahun.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
4 bulan yang dimaksud oleh Allah ﷻ dalam surat di atas sebagaimana sabda Nabi ﷺ adalah bulan Muharram, Rajab, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: ”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Bulan Rajab
Allah ﷻ memberikan berbagai keistimewaan kepada siapapun yang menghidupkan bulan-bulan haram tersebut dengan amal shalih. Allah jugaﷻ melarang untuk berbuat keburukan pada bulan-bulan tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 36 di atas. Berikut beberapa keutamaan dari bulan Rajab.
1. Terdapat malam yang mustajab
Imam Syafi’i menyampaikan :
بَلَغنَا اَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: اِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمسِ لَيَالٍ فِي لَيلَةِ الْجُمعَةِ، وَ لَيلَةِ الْاضْحَى، وَ لَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَلَيلةٍ مِن رَجَب، وَ لَيلَةٍ النِّصفَ مَِن شَعبَان
Artinya: “Sesungguhnya doa berpotensi lebih besar diijabah pada lima malam: malam Jum’at, malam Idul Adha, malam idul fitri, malam pertama Rajab dan malam pertengahan Syaban.”
2. Bulan yang Agung, damai dan penuh kebaikan
Sesuai dengan namanya, dalam I’anatut Thalibin dijelaskan bahwa Rajab berasal dari kata ترجب (tarjib) yang bermakna mengagungkan dan memuliakan. Keagungan Rajab tidak terlepas dari statusnya sebagai salah satu bulan Haram.
Bulan Rajab pun seringkali disebut sebagai الأصب (Al-Ashab) yang bermakna sesuatu yang mengalir atau menetes. Hal ini karena mengalir derasnya kebaikan-kebaikan dan keberkahan pada bulan Rajab ini. Maka dalam hal ini, Nabi ﷺ senantiasa mendawamkan doa sejak Rajab seperti sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ، وَشَعْبَانَ، وَبِلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: "Ya Allah, semoga Engkau beri keberkahan kepada kami dalam bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan".
Rajab pun dikenal pula dengan nama الأصم (Al-Asham) yang bermakna “tuli”. Disebut tuli karena tidak terdengarnya suara gemerincing pedang dan baju perang karena sejak zaman pra Islam sendiri, bulan Rajab menjadi bulan penuh kedamaian karena diharamkannya berperang pada bulan tersebut.
3. Bulan Isra Mi’raj
27 Rajab tahun 10 Hijriyah menjadi waktu bagi Nabi ﷺ melaksanakan Isra Mi’raj dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa serta menerima perintah shalat 5 waktu. Peristiwa ini sangatlah luar biasa yang menjadi mukjizat penuh makna. Masjidil Haram merupakan simbol ketaatan dan ibadah kepada Allah ﷻ, adapun masjidil Aqsa adalah simbol perjuangan yang tiada henti. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan di dalam haditsnya:
لاَ تَزَالُ طَاِئفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ لِعَدُوِّهِمْ قَاهِرِيْنَ.لاَيَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلاَّ مَا أَصَابَهُمْ مِنَ اْلأَوَاءِ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَالِكَ.قَالُوْا : ياَ رَسُوْلَ اللهِ وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ: بَيْتُ الْمُقَدَّسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمُقَدَّسِ(رَوَاهُ أَحْمَد)
Artinya: “Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku kelompok yang selalu menolong kebenaran atas musuh mereka, orang-orang yang yang menyelisihi mereka tidak akan membuat mereka goyah kecuali orang yang tertimpa cobaa, sampai datang kepada mereka janji Allah Azza wa Jalla. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah dimanakah mereka?” Beliau menjawab, “Baitul Maqdis dan sisi Baitul Maqdis.” (HR Ahmad).
Selepas Isra Mi’raj pun Baitul Maqdis dijadikan kiblat pertama umat muslim dan bertahan selama beberapa tahun sebelum diubah menghadap masjidil Haram. Peristiwa ini pun menjadi agung karena turunnya perintah shalat 5 waktu yang kemudian menjadi tiang utama dalam agama Islam.
4. Bulan persiapan menuju Ramadhan
Para ulama menyebutkan di antara yang menjadikan Ramadhan istimewa adalah karena bulan ini merupakan bulan persiapan dalam menyambut Ramadhan. Dzu Nun Al Mishry mengatakan:
رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ. وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ. وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ. وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ. فَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ الْحَصَادِ
Artinya: “Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban bulan menyiram, dan Ramadhan bulan memanen. Setiap orang akan memanen atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang menyia-nyiakan tanaman akan merugi di waktu panen."
Bulan Rajab menjadi bulan untuk kita mulai mempersiapkan amal shaleh amal shaleh terbaik untuk kita laksanakan di bulan Ramadhan. Untuk itulah banyak ulama menyebutkan ada amalan-amalan yang dianjurkan dilaksanakan pada bulan Rajab terutama yang berkaitan dengan bulan Ramadhan. Rasulullah ﷺ pun biasa melakukan amal-amal tersebut dalam rangka mempersiapkan Ramadhan dengan sebaik mungkin baik puasa, shalat malam hingga umroh.
Bagi yang ingin melakukan perjalanan ibadah ke Tanah Suci, Anda dapat mempercayakan perjalanan ibadah haji dan umroh bersama jejak imani.
jejak imani adalah travel haji dan umroh sejak tahun 2012 dengan nama PT JEJAK IMANI BERKAH BERSAMA yang sudah berizin resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Kemenag. Anda juga bisa menanyakanan dan konsultasi dengan tim jejak imani terkait kebutuhan selama ibadah umroh di Tanah Suci.
Semoga bermanfaat!
167x
Bagikan: