Ditulis oleh Ustadz H. M. Rizkon Hakiki, Lc., Al Hafidz / Senin, 6 Januari 2025
Palestina, sebagaimana kita ketahui adalah negeri yang diberkahi. Keberkahan Palestina itu tentu merupakan manifestasi dari keberadaan Masjid Al-Aqsa yang menjadi pusat peradaban dan ibadah dari zaman dahulu kala. Imam At-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan tentang keberkahan Masjid Al-Aqsa dalam penggalan ayat {الذي باركنا حوله} yaitu diberikan keberkahan untuk penduduknya pada kehidupan mereka, makanan mereka, pertanian dan perdagangan mereka.
Dalam ulasan kali ini, akan dibahas tentang keberkahan makanan penduduk Palestina. Selain zaitun yang menjadi icon dari Masjid Al-Aqsa -sebagaimana yang diulas oleh para Ulama Tafsir-, ada satu yang menarik dari makanan tradisional mereka yang sudah ada sejak lama dan turun temurun dari generasi ke generasi. Makanan itu bernama Nasi Maghlubah, dalam bahasa Arabnya أكلة مقلوبة.
Nasi Maqlubah, Nasi Khas Palestina
Secara penamaannya, Maqlubah dalam bahasa arab berasal dari kata قلب - يقلب - مقلوب atau مقلوبة merupakan bentuk isim maf’ul yang memiliki arti sesuatu yang dibalik atau terbalik. Maqlubah adalah makanan yang populer dan tersebar di negeri Syam dan Turki. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran biasanya terong, kentang dan kacang panjang, kemudian dilengkapi dengan daging kambing atau daging ayam serta disajikan dengan paduan susu dan salad Arab, menjadikan nasi maqlubah santapan lezat dan spesial. Tidak kalah pentingnya, saat penyajian nasi maqlubah dilakukan dengan cara membalikkan wadah atau panci yang dipakai untuk memasaknya.
Dalam sejarahnya, sudah sejak lama Maqlubah ini telah dikenal di negeri Syam, terutama di Palestina dan Jordan. Pada masa itu, penamaannya bukanlah Maqlubah, akan tetapi Badzinjaniyyah (باذنجانية) yang berarti makanan yang terdapat terongnya karena terong menjadi komposisi utama dari makanan tersebut.
Ketika Baitul Maqdis dibebaskan kembali ke dalam pangkuan kaum muslimin di tangan Panglima Muslim Solahudin Al-Ayyubi, saat beliau dan tentaranya memasuki Masjid Al-Aqsa, para penduduk sangat bersuka cita dan merayakan kemenangan tersebut dengan memberikan makanan Badzinjaniyyah kepada para tentara dan kepada Solahudin Al-Ayyubi. Solahudin pun merasa sangat takjub dengan makanan tersebut. Saat ditanyakan tentang tata cara pembuatannya, diketahui bahwa cara memasaknya dibalik, yakni lauk pauk atau idam yang diletakkan di bagian bawah kemudian nasi yang diletakkan di bagian atas, kemudian disajikan dengan cara dibalik wadahnya, maka sejak saat itu makanan ini dinamakan Maqlubah.
Sampai saat ini, Nasi Maqlubah masih menjadi santapan lezat dan bergizi, juga menjadi pilihan utama bagi penduduk Palestina terutama para penjaga Masjid Al-Aqsa. Bagi yang ingin berkunjung ke Baitul Maqdis, Sahabat dapat mengunjunginya bersama jelajah dunya untuk memakmurkannya. Jika bukan karena peziarah dari berbagai negara, siapa lagi yang akan meramaikan dan memakmurkan Masjidil Aqsa.
Umat muslim juga dapat memakmurkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Tanah Suci sekaligus melakukan ibadah umroh serta haji bagi yang mampu. Segera tanya dulu dan konsultasi gratis dengan tim CSO kami yang akan melayani dan menjawab pesan Sahabat dengan sepenuh hati.
Wallahu’alam bishawab.
203x
Bagikan: