Ingin dapat penawaran khusus untuk Anda? Konsultasi sekarang!

Sumur Adzaq, Saksi Perjalanan Hijrah Rasulullah

16 July 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

article-thumbnail

Salah satu momen paling bersejarah dalam kehidupan Nabi Muhammad ﷺ adalah ketika beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Perjalanan yang sarat makna ini bukan hanya menjadi titik balik perjuangan dakwah Islam tetapi juga meninggalkan jejak-jejak fisik yang hingga kini masih dapat dikenali oleh penduduk Madinah. Salah satunya adalah tempat beliau beristirahat sesaat setelah tiba di Madinah, yang dikenal dengan sebutan Bustan al-Mustazhol (Kebun Tempat Berteduh). Di sebelah tempat berteduh tersebut, terdapat mata air jernih yakni Sumur Adzaq atau ‘Adzq.

Lokasi Sumur ‘Adzq

Menurut riwayat yang diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari, saat Nabi ﷺ tiba di Madinah, beliau beristirahat di suatu tempat yang kemudian dikenal sebagai wilayah Bani ‘Amru bin ‘Auf, yaitu daerah sekitar Masjid Quba. Tempat itu adalah kebun yang rindang dan di dalamnya terdapat sebuah sumur bernama Sumur ‘Adzq (بئر عذق). Hingga kini, masyarakat Madinah menyebut tempat ini sebagai Bustan al-Mustazhol, yang berarti kebun tempat berteduh. Di tempat tersebutlah Rasulullah ﷺ sempat berteduh dan duduk beristirahat setelah perjalanan panjang dari Makkah.

Riwayat dari Sayyidah Aisyah ra. dalam kisah hijrah Rasulullah ﷺ:

"Kaum Muslimin di Madinah telah mendengar kabar bahwa Rasulullah ﷺ telah keluar dari Makkah. Maka setiap pagi, mereka keluar menuju Harrah (daerah berbatu) dan menunggu beliau hingga panasnya tengah hari membuat mereka kembali ke rumah masing-masing.

Suatu hari, setelah menunggu lama, mereka pulang ke rumah. Tiba-tiba seorang lelaki Yahudi naik ke salah satu benteng untuk melihat sesuatu, dan ia melihat Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya yang berpakaian putih mengkilap, tampak seperti fatamorgana. Ia lalu berseru dengan suara lantang: ‘Wahai kaum Arab! Ini dia orang yang kalian tunggu-tunggu!’

Maka kaum Muslimin segera mengambil senjata mereka dan menyambut Rasulullah ﷺ di belakang Harrah. Beliau berbelok ke arah kanan hingga sampai di perkampungan Bani ‘Amru bin ‘Auf. Itu terjadi pada hari Senin di bulan Rabi’ul Awwal.

Abu Bakar kemudian berdiri menyambut orang-orang, sementara Nabi ﷺ duduk diam. Orang-orang Anshar yang belum pernah melihat Rasulullah ﷺ pun datang dan menyapa Abu Bakar terlebih dahulu, mengira dialah Nabi. Hingga matahari mengenai Rasulullah ﷺ, lalu Abu Bakar mendekat dan menaungi beliau dengan selendangnya. Barulah orang-orang mengenali bahwa yang duduk diam itu adalah Rasulullah ﷺ.

Beliau pun tinggal bersama Bani ‘Amru bin ‘Auf selama beberapa malam, lebih dari sepuluh malam lamanya."

(HR. al-Bukhari)

Makna Sirah dari Kebun Tempat Berteduh

Kebun tempat beliau duduk dan beristirahat itu diyakini terletak sangat dekat dengan Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Rasulullah ﷺ. Jarak antara kebun dan masjid tersebut hanya beberapa meter saja. Di lokasi inilah pula terdapat sumur yang disebut Sumur ‘Adzq, yang dipercaya menjadi sumber air di tempat itu dan menjadi saksi kedatangan Rasulullah ﷺ ke kota Madinah.

Menurut riwayat dan penuturan masyarakat Madinah dari generasi ke generasi, Bustan al-Mustazhill adalah salah satu situs paling awal yang dilewati Rasulullah ﷺ saat hijrah, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke pusat kota Madinah dan bermukim di rumah Abu Ayyub al-Anshari.

Tempat ini bukan sekadar lahan kebun biasa, tetapi menjadi salah satu simbol penting dari perjuangan Rasulullah ﷺ dan awal mula terbentuknya masyarakat Islam di Madinah. Teduhnya tempat ini menjadi saksi datangnya sang pembawa risalah terakhir dan bagaimana Beliau disambut dengan cinta oleh kaum Anshar.

Kisah ini juga menunjukkan kerendahan hati Nabi ﷺ, yang duduk dalam diam dan membiarkan Abu Bakar yang berdiri menyambut para sahabat. Hingga cahaya matahari menyentuh tubuh beliau, barulah diketahui bahwa yang duduk adalah Sang Nabi yang mereka nantikan.

Penutup

Hingga kini, Bustan al-Mustazhol dan Sumur Adzaq tetap dikenang sebagai bagian dari sejarah besar hijrah Nabi ﷺ. Bagi para peziarah yang mengunjungi Madinah, tempat ini menjadi salah satu situs yang menambah kecintaan terhadap Rasulullah ﷺ dan memperkuat ikatan sejarah antara umat Islam dan kota Madinah al-Munawwarah.

Selain Sumur Adzaq masih banyak tempat-tempat bersejarah lain di Tanah Suci seperti Jabal Uhud, Masjid Quba dan lainnya. Anda dapat berkunjung ke tempat-tempat tersebut sehabis ibadah haji dan umroh.

Ada baiknya jika mampu secara finansial dan fisik dibarengi dengan ikhtiar mencari paket haji dan umroh yang sesuai, seperti paket haji atau umroh di jejak imani.

Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan ibadah Anda bersama tim jejak imani dengan klik tombol konsultasi gratis di bawah ini.

Dilihat 70 kali