Ingin dapat penawaran khusus untuk Anda? Konsultasi sekarang!

Ketaui Batas Masjid Nabawi Untuk Dapat Keutamaannya!

13 August 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

article-thumbnail

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid paling mulia dalam Islam. Ia bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat cahaya, ilmu, dan sejarah umat Islam. Di dalamnya terdapat Raudhah, tempat yang disebut oleh Rasulullah ﷺ sebagai taman dari taman-taman surga, dan di sanalah pula Rasulullah ﷺ dimakamkan, bersama dua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma. Namun, tidak semua orang mengetahui batas wilayah Masjid Nabawi, baik yang asal (zaman Nabi) maupun yang ada saat ini setelah diperluas.

Asal Mula Masjid Nabawi

Masjid ini pertama kali dibangun oleh Rasulullah ﷺ setelah hijrah ke Madinah. Beliau membeli sebidang tanah milik dua anak yatim, lalu meletakkan sendiri batu pertamanya. Awalnya, bangunan Masjid Nabawi sangat sederhana, terbuat dari tanah, batu, dan pelepah kurma. Luasnya hanya sekitar 1.050 meter persegi.

Seiring berkembangnya Islam dan bertambahnya jumlah kaum Muslimin, masjid ini diperluas berkali-kali oleh para khalifah: Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dinasti Umayyah, Abbasiyah, Utsmaniyah, hingga akhirnya oleh Raja-raja Saudi.

Batas-Batas Masjid Nabawi Sekarang

Secara umum, batas Masjid Nabawi saat ini jauh lebih luas daripada masa Nabi ﷺ. Namun batas inti yang dianggap wilayah suci oleh para ulama meliputi:

  • Sebelah Timur: hingga ke makam Rasulullah ﷺ, Abu Bakar, dan Umar, serta sisi dinding Raudhah.
  • Sebelah Barat: hingga ke area mimbar dan bagian dinding belakang masjid.
  • Sebelah Utara: hingga ke tempat shaf terdepan di depan mihrab imam saat ini.
  • Sebelah Selatan: hingga batas area Raudhah.

Wilayah yang paling mulia di dalam Masjid Nabawi adalah Raudhah, yaitu area yang terletak di antara rumah Nabi ﷺ (sekarang menjadi makam beliau) dan mimbar beliau. Nabi ﷺ bersabda:

“Apa yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Berada dalam Batas Masjid Nabawi

  1. Shalat di dalam Masjid Nabawi mendapatkan pahala setara dengan 1.000 kali shalat di masjid lain, selain Masjidil Haram. Rasulullah ﷺ bersabda: “Shalat di masjidku lebih utama daripada seribu shalat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Berdoa di Raudhah termasuk amalan yang sangat dianjurkan, karena diyakini sebagai tempat yang mustajab.
  3. Ziarah ke makam Rasulullah ﷺ dan mengucapkan salam kepadanya dari dekat adalah bentuk adab mulia seorang Muslim. Ibn Qudamah dalam al-Mughni menyebutkan bahwa ziarah ke makam Nabi adalah amal sunnah yang sangat dianjurkan oleh para ulama terdahulu.

Adab di Dalam Batas Masjid Nabawi

Karena keutamaannya yang luar biasa, berada di Masjid Nabawi menuntut adab yang tinggi, seperti:

  1. Menjaga suara agar tidak keras, karena Allah berfirman: "Janganlah kalian mengangkat suara kalian di atas suara Nabi..." (QS. Al-Hujurat: 2)
  2. Tidak berbicara sia-sia di dalam masjid, apalagi bercanda berlebihan.
  3. Tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kekhusyukan jemaah lain.
  4. Menjaga kebersihan dan ketenangan di setiap sudutnya.

Sebetulnya, mengetahui batas Masjid Nabawi bukan sekadar wawasan sejarah atau geografis. Ia adalah pengingat akan nilai spiritual, adab, dan rasa hormat kita terhadap tempat yang di dalamnya Rasulullah ﷺ pernah mengajar, memimpin shalat, bahkan wafat dan dimakamkan. Setiap langkah kita di sana adalah kesempatan untuk memperbanyak amal, dan setiap detik adalah peluang untuk meniru jejak beliau.

Jika kelak Allah mengizinkan kita menjejakkan kaki di sana, masukilah Masjid Nabawi dengan hati yang tunduk, niat yang bersih, dan lidah yang basah dengan dzikir. Sebab itulah rumah kenabian, tempat malaikat turun naik, dan taman-taman surga dibentangkan.

Anda dapat berkunjung ke Masjid Nabawi sehabis ibadah haji dan umroh. Ada baiknya jika mampu secara finansial dan fisik dibarengi dengan ikhtiar mencari paket haji dan umroh yang sesuai, seperti paket haji atau umroh di jejak imani.

Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan ibadah Anda bersama tim jejak imani dengan klik tombol konsultasi gratis di bawah ini.

Wallahua’lam bishawab.

Dilihat 17 kali