Ingin dapat penawaran khusus untuk Anda? Konsultasi sekarang!

Wawasan Seputar Raudhah Syarifah

18 June 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

article-thumbnail

Raudhah Min Riyadhil Jannah atau yang sering disebut dengan Raudhah Syarifah adalah salah satu tempat istimewa yang ada di kota Madinah Al Munawwarah, khususnya di Masjid Nabawi. Tempat ini merupakan salah satu tempat yang bisa dikunjungi para peziarah kota Nabi Muhammad ﷺ. Salah satu taman surga yang ada di kota Madinah, yang banyak sekali diminati para peziarah Kota Nabi, guna beribadah di atasnya.

Rasulullah bersabda ﷺ :

مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

“Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga, dan mimbarku berada di atas telagaku.” (HR. Bukhari)

Ada dua pendapat tentang makna dari hadits di atas. Pertama adalah yang dimaksud dengan taman surga adalah halaqah-halaqah dzikir, yang berarti di antara rumah Rasulullah dengan mimbarnya adalah tempat yang digunakan umat Islam untuk berdzikir dan beribadah kepada Allah. Pendapat yang kedua mengatakan bahwa di antara rumah Rasulullah dan mimbarnya benar-benar taman dari taman-taman yang ada di surga. Dan pendapat kedua merupakan pendapat yang paling banyak diambil oleh para ulama.

Banyak dari peziarah Masjid Nabawi yang tidak memahami dan tidak mengerti tentang Raudhah Syarifah secara lebih lengkap. Maka modul ini akan menjawab beberapa pertanyaan tentang Raudhah Syarifah secara lebih lengkap. Mulai bagaimana cara memasuki raudhah hingga adab-adab yang harus dijaga ketika berada di sana.

Bagaimana Ketentuan Masuk Raudhah / Izin Raudhah

Aturan yang diterapkan oleh DKM masjid Nabawi selalu berubah-ubah terkait ketentuan yang diberlakukan untuk memasuki Raudhah Syarifah. Dari yang dulunya para jamaah laki-laki bisa memasuki area Raudhah 24 jam, sedang perempuan beberapa waktu saja, namun saat ini peraturan sudah berubah dan sangat ketat. Tentunya semua ini dikarenakan banyak faktor, salah satunya adalah jumlah jamaah umrah yang bertambah banyak setiap tahunnya, yang secara otomatis membuat peziarah Raudhah ini semakin banyak.

Aturan yang saat ini berlaku adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki surat Izin Masuk, semua yang ingin memasuki area Raudhah untuk beribadah, wajib memiliki surat izin memasuki Raudhah. Surat izin ini bisa didapatkan dengan dua cara, pertama secara individu atau masing-masing jamaah, yaitu dengan aplikasi NUSUK. Dan yang kedua secara grup atau rombongan jama’ah, yaitu dengan Surat Izin yang dikeluarkan oleh Muassasah.
  2. Aplikasi NUSUK dapat di-download di Appstore atau Playstore, lalu membuat akun baru dengan memasukan nomor visa, serta mengisi data-data lainnya. Kemudian mendaftar di tanggal dan jam-jam yang masih tersedia.
  3. Surat Izin yang dikeluarkan oleh Muassasah atau provider visa, hanya bisa didapatkan dari pengajuan izin yang didaftarkan pihak muassasah kepada lembaga yang berwenang mengeluarkan izin masuk Raudhah. Dan surat izin ini mutlak Dari otoritas lembaga resmi yang mengeluarkan izin masuk Raudhah, yang semua bergantung kepada ketersediaan kuota untuk masuk ke wilayah raudhah di hari dan jam-jam tertentu.

Contoh surat izin Muassasah

Tidak hanya berkaitan surat izin, waktu atau jadwal yang diberlakukan untuk masuk Raudhah juga berubah-ubah. Untuk saat ini, jadwal masuk Raudhah dibedakan menjadi dua kategori :

a. Jadwal Raudhah Laki-laki

Laki-laki bisa mendaftar untuk masuk Raudhah setiap hari, pada jam 00.00 sampai subuh, dan 11.30 WAS sampai waktu isya’.

b. Jadwal Raudhah Perempuan

Sedangkan untuk perempuan, bisa mendaftar untuk masuk ke Raudhah setiap hari juga, mulai setelah subuh sampai 11.30 WAS, dan setelah shalat Isya’ hingga jam 24.00 WAS.

Teknis Masuk Raudhah

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa setiap jamaah harus memiliki izin masuk Raudhah, baik secara individu maupun group. Berikut teknis masuk Raudhah dengan dua cara:

a. Bagi jamaah yang memiliki izin masuk Raudhah dengan aplikasi NUSUK

Cukup masuk lewat pintu antrian atau jalur masuk khusus perorangan. Kemudian menunjukkan bukti sudah mendapatkan izin masuk Raudhah yang tersedia di aplikasi NUSUK kepada petugas yang ada di sana. Bukti izin ini harus ditunjukkan secara langsung dari aplikasi, yang biasanya keaslian dan availability nya ditandai dengan warna kelap kelip yang ada pada pinggiran bukti izin tersebut.

Untuk diperhatikan dan diwaspadai :

  • Ketika ada orang lain (selain petugas) yang meminta untuk melihat bukti izin kita, jangan pernah diberikan siapapun orangnya, karena berpotensi difoto dan akan dipakai masuk oleh pelakunya.
  • Jangan menunjukkan bukti izin masuk Raudhah melalui aplikasi NUSUK ini dengan mode screenshot, karena akan ditolak.
  • Menunjukkan bukti izin masuk harus melalui aplikasi secara langsung.
  • Jangan terlambat masuk ke Raudhah, atau jangan masuk ke Raudhah melebihi jam yang sudah diizinkan.
  • Harus sudah ada di antrian, minimal 30 menit sebelum waktu yang tertera di aplikasi.
  • Surat izin ini hanya berlaku sekali saja pada tanggal dan jam yang sudah dipilih. Jamaah baru bisa mendaftar lagi dengan aplikasi Nusuk ini setelah 365 hari (satu tahun).

b. Bagi jamaah yang masuk ke Raudhah melalui grup

Bisa mengantri melalui jalur khusus antrian grup. Ketua grup harus sudah memegang surat izin masuk Raudhah berupa hardcopy/print out dan berdiri di barisan paling depan, dan setiap jamaah harus memegang fotocopy visanya masing-masing. Ketua group menunjukkan surat izinnya kepada petugas yang menjaga pintu masuk antrian Raudhah. Jamaah akan masuk satu persatu sambil mencocokkan antara fotocopy visa dengan data jamaah yang ada pada kertas surat izin masuk Raudhah.

Untuk diperhatikan dan diwaspadai :

  • Harus sudah berada di antrian maksimal 30 menit sebelum waktu yang sudah ditentukan.
  • Semua nama yang tertulis di surat izin harus masuk secara bersama-sama. Jika ada yang ketinggalan, maka tidak bisa masuk lagi sendirian menggunakan surat izin yang sama.
  • Surat izin yang sudah dipakai dan dikumpulkan ke petugas, sudah tidak bisa dipakai lagi.
  • Surat izin masuk Raudhah secara grup hanya bisa dikeluarkan oleh provider visa resmi.
  • Pengajuan izin masuk Raudhah via Grup hanya dibuka setiap hari Jumat saja, dan keluar tidaknya izin masuk Raudhah adalah otoritas mutlak lembaga resmi negara, berdasarkan kuota yang tersedia.

Apa Saja yang Dilakukan ketika Mengantri di Raudhah

Proses antrian Masuk Raudhah bisa sangat lama, mulai dari 30 menit hingga 3 jam. Maka pada waktu yang lama tersebut kita harus mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Agar setiap detik kita di kota Nabi terus terhitung sebagai ibadah. Maka di masa antrian itu kita bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  • Niat i’tikaf di Masjid Nabawi.
  • Membaca Al Qur’an atau buku-buku yang bermanfaat.
  • Membaca dzikir pagi dan petang (jika antri di waktu pagi atau sore). • Memperbanyak istighfar.
  • Memperbanyak shalawat.
  • Mendengarkan kajian dari ustadz pembimbing.

Batas-batas Raudhah

Agar kita tidak salah tempat untuk beribadah di Raudhah, maka harus mengerti batas-batas asli dari Raudhah Syarifah. Jika dahulu area Raudhah itu sangat jelas karena dibedakan dengan karpet sajadah yang berwarna hijau, namun sekarang tidak demikian karena semua karpet sajadah di masjid Nabawi sudah berwarna hijau semua. Sehingga para peziarah harus teliti dan faham tentang batas-batas Raudhah yang asli.

Di dalam hadist yang sudah disebutkan di atas, kita bisa mendapatkan kesimpulan bahwa batas Raudhah adalah antara rumah Nabi dengan mimbarnya. Secara umum luas Raudhah adalah 22 x 15 meter persegi, namun luas itu berkurang karena adanya penambahan batas dari rumah Rasulullah ﷺ. Batas-batas Raudhah Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

  • Batas Raudhah sebelah kiri adalah batas dari Rumah Nabi Muhammad ﷺ
batas kiri raudhah

  • Batas Raudhah sebelah kanan adalah mimbar Nabi Muhammad ﷺ
batas kanan raudhah

  • Batas depan Raudhah adalah h Tiang paling depan yang lurus dengan tiang mukholaqoh atau Mihrab Nabi.
batas depan

  • Batas belakang Raudhah adalah Raudhah adalah tiang belakang yang bergariskan emas.
batas belakang raudhah

Lokasi Hoax tentang Raudhah

Banyak beredar video yang menunjukkan ada beberapa orang yang masuk Raudhah tanpa menggunakan surat izin masuk. Banyak yang mengira bahwa lokasi tersebut adalah lokasi Raudhah yang benar, padahal mereka berada di area yang keliru. Berikut adalah beberapa lokasi hoax area Raudhah:

1. Masjid lama

Ada satu area di sebelah kanan Raudhah yang bisa dimasuki oleh peziarah tanpa surat izin masuk. Area tersebut bukanlah area Raudhah yang asli, namun itu adalah area masjid Nabawi yang lama atau yang dibangun pada masa Nabi Muhammad. Untuk masuk kes ana memang tidak perlu menggunakan surat izin masuk.

2. Antara mimbar Nabi dengan pembatas putih sebelah kanan.

Ada area sempit yang berada di antara mimbar Nabi dengan pembatas putih sebelah kanan yang itu bukanlah area Raudhah. Banyak para peziarah yang mengira bahwa area Raudhah itu dari rumah Nabi sampai batas putih tersebut. Padahal di dalam hadist jelas dikatakan bahwa Raudhah itu hanya di antara rumah Nabi dan Mimbar Nabi saja.

3. Antara tiang bergaris emas hingga batas putih paling belakang.

Batas belakang Raudhah itu adalah tiang masjid yang bergaris emas. Jika ada yang shalat di belakang tiang tersebut, maka bisa dipastikan dia tidak shalat di Raudhah Syarifah. Maka sebisa mungkin ketika memasuki area Raudhah, segera mengambil posisi paling depan dan berada di depan tiang yang bergaris emas. Kalau ternyata di depan sudah penuh dengan antrian yang paling depan, maka setelah mereka selesai dari ibadah, bisa bergeser sedikit demi sedikit ke depan menuju ke area Raudhah yang benar.

Apa yang Dikerjakan di Raudhah?

Ada banyak hal yang bisa kita kerjakan ketika sudah memasuki area Raudhah, yang semuanya itu bernaung dalam hal ibadah. Berikut ibadah-ibadah yang bisa kita kerjakan di dalam Raudhah:

  • Shalat tahiyatul masjid.
  • Shalat sunnah mutlak.
  • Shalat Taubat.
  • Berdoa sebanyak-banyaknya.
  • Membaca Al Quran.
  • Memperbanyak dzikir dan istighfar.
  • Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ

Ustuwanah / Tiang-tiang yang Ada di Raudhah

Di dalam area masjid Nabawi terdapat banyak tiang yang beberapa diantaranya berada di area Raudhah Syarifah. Dari tiang-tiang tersebut ada yang menyimpan nilai sejarah yang sayang untuk dilupakan. Tiang-tiang tersebut adalah :

tiang raudhah

1. Ustuwanah Mukhallaqah / Tiang Mukhallaqah.

Tiang ini berada tepat dibelakang dan menempel dengan Mihrab Nabi Muhammad ﷺ. Tiang ini adalah tempat dimana Rasulullah ﷺ. melaksanakan Shalat lima waktu dan menjadi Imam Sholat untuk para Sahabat di kota Madinah. Dulu belum dibangun Mihrab Nabi, sampai pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz baru dibangunlah Mihrab Nabi yang berada tepat di depan dan menempel dengan Tiang Mukhallaqah, sebagai penanda dimana Nabi pernah menjadi Imam di Masjid Nabawi.

Tiang Mukhallaqah

2. Ustuwanah Aisyah / Tiang Aisyah.

Tiang ini berada di sebelah kiri dari Mihrab Nabi, yang ditandai dengan ornamen yang bertuliskan kaligrafi ustuwanah Aisyah. Dinamakan demikian karena Sayyidah Aisyah sering melaksanakan sholat sunnah ditempat tersebut. Juga dikatakan bahwa Abdullah bin Zubair pernah bertanya kepada Aisyah tentang keutamaan dari tiang tersebut, dan beliau menjawab adalah tempat dikabulkannya doa. “Jika setiap orang mengerti (akan fadhilah yang ada di tiang tersebut), maka mereka akan bergegas dan berebut untuk sholat di tempat itu.”

Tiang Aisyah

3. Ustuwanah Abi Lubabah atau Tiang Taubat

Tiang ini berada tepat di sebelah kiri dari Tiang Aisyah, yang memiliki tanda ornamen yang bertuliskan ustuwanah abi lubabah/ustuwanah taubah. Dulu ada seorang sahabat yang bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada Rasulullah atas semua kesalahannya. Dia berjanji mengikat dirinya di tiang tersebut sampai Rasulullah memaafkannya dan Allah menerima taubatnya. Hingga beberapa hari kemudian Allah terima taubatnya, sehingga tiang tersebut dinamakan dengan Tiang Taubat.

Tiang Taubat

4. Ustawanah Sarir / Tiang dipan.

Tiang tersebut adalah tempat di mana diletakkannya dipan Rasulullah ﷺ ketika beliau beri’tikaf di dalam Masjid Nabawi. Tiang ini berada di sebelah kiri dari tiang Taubat atau tiang Abi Lubabah, dan menempel dengan dinding Rumah Rasulullah ﷺ

Tiang dipan

5. Ustuwanah Haros/ Tiang Penjagaan

Tiang penjagaan juga dengan Tiang Ali bin Thalib. Karena disitulah Ali bin Abu Thalib menjaga rumah Rasulullah setiap harinya. Tiang ini berada di belakang Ustuwanah Sarir atau di sebelah utaranya dan menempel dengan dinding Rumah Rasulullah ﷺ.

tiang penjagaan

6. Ustuwanah Wufud / Tiang Utusan.

Di tiang ini Rasulullah ﷺ menerima dan menjamu para utusan dari negara atau wilayah luar kota Madinah. Letakanya berada di belakang tiang Haros atau di sebelah utaranya. Tiang ini juga menempel dengan dinding Rumah Rasulullah ﷺ

tiang utusan

Adab-adab Masuk Raudhah

Sebagaimana Raudhah adalah salah satu tempat terbaik di bumi ini, dan juga salah satu bagian dari surga, serta di sampingnya ada makam dari manusia terbaik, maka seyognya kita menjaga adab-adab kita ketika hendak memasuki area Raudhah. Berikut adalah adab-adab yang harus kita jaga ketika hendak memasuki dan ketika berada di dalam Raudhah :

  • Memakai pakaian yang terbaik.
  • Memakai parfum atau wangi-wangian.
  • Sudah dalam keadaan berwudhu.
  • Tidak boleh lari terburu-buru ketika memasuki Raudhah.
  • Tidak boleh saling menyakiti sesama peziarah dengan mendorong atau menyelak mereka.
  • Selalu berprasangka baik dengan apapun yang terjadi di Raudhah. • Tidak boleh mengangkat suara ketika berada di dalam Raudhah.
  • Berdoa dengan khusyuk tanpa mengganggu jamaah yang lain.
  • Keluar dari Raudhah dengan baik dan tertib, ketika sudah dipersilahkan keluar oleh petugas yang di dalam.

Demikian beberapa hal yang harus diketahui peziarah Masjid Nabawi, khususnya Raudhah Syarifah. Mudah-mudahan bisa membantu para peziarah dalam mendapatkan informasi seputar Raudhah Syarifah, serta bisa digunakan sebagai petunjuk untuk bisa beribadah di salah satu dari Taman-taman Surga

Semoga dengan mengetahui mengetahui tentang Raudhah, kita dapat berkunjung dan beribadah di lokasi yang tepat saat Allah mentakdirkan berkunjung ke Masjid Nabawi.

Wallahu’alam bishawab.

Dilihat 466 kali