Tawaf Sunnah, Ini Tata Cara dan Bedanya dengan Wajib!
30 September 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

Tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka’bah yang ada di dalam Masjidil Haram. Ibadah tawaf ini terbagi menjadi dua, yaitu tawaf wajib dan tawaf sunnah. Supaya ibadah terlaksana sesuai syariat, ada baiknya untuk memahami perbedaan antara keduanya.
Pengertian dan Hukum Tawaf Sunnah
Tawaf sunnah adalah memutari kabah dengan niat untuk mendapatkan pahala, sebagaimana penuturan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah bersabda:
الطواف حول البيت مثل الصلاة إلا أنكم تتكلمون فيه، فمن تكلم فيه فلا يتكلم إلا بخير
“Thawaf mengelilingi rumah (Ka'bah) seperti shalat, kecuali kalian berbicara saat melakukannya. Barang siapa berbicara saat thawaf, hendaklah dia berbicara hanya dengan kebaikan.” (HR. Tirmidzi)
Tawaf sunnah ini dilakukan di luar rangkaian ibadah wajib haji dan umroh. Tawaf jenis ini dilakukan murni untuk mencari pahala karena keutamaan yang luar biasa saat beribadah di sekitar Baitullah.
Tata Cara Pelaksanaan Tawaf Sunnah
Secara teknis, tata cara pelaksanaan tawaf sunnah sama persis dengan tawaf wajib, yaitu memutari Ka’bah dengan syarat sudah bersuci.
Tawaf sunnah bisa dikerjakan berapapun jumlahnya, namun afdholnya ganjil atau 7 putaran. Apabila dikerjakan 1 atau 2 putaran maka tidaklah masalah, sebagaimana keterangan dari Imam Syafi’i:
"أن ابن عباس رضي الله عنهما كان لا يرى بأسًا أن يفطر الإنسان في صيام التطوع، ويضرب لذلك أمثالًا: رجل طاف سبعًا ولم يوفه فله أجر ما احتسب"
“Bahwa Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tidak melihat adanya masalah (boleh-boleh saja) jika seseorang membatalkan puasa sunnah. Dan beliau memberi perumpamaan untuk itu: seperti seorang yang thawaf tujuh putaran tetapi belum menyempurnakannya, maka dia tetap mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (Kitab al-Umm, dari riwayat Atho’ bin Abi Rabbah)
Tawaf dimulai dari sudut Ka’bah di mana Hajar Aswad berada. Lalu menutup tawaf dengan shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim atau di mana pun di area Masjidil Haram jika tempat tersebut padat.
Perbedaan Tawaf Sunnah dan Tawaf Wajib
Perbedaan yang paling mendasar antara tawaf sunnah dan tawaf wajib terletak pada kedudukan hukum dan tindak lanjut setelah selesai tujuh putaran.
Tawaf wajib memiliki hukum yang mengikat dan menjadi penentu sah hingga kesempurnaan dari ibadah haji atau umroh. Semisal dalam umroh, jika sudah selesai tawaf maka wajib melanjutkan dengan sa’i dan tahallul. Sedangkan dalam haji, ia sebagai penutup dari perjalanan haji yang diakhiri dengan tawaf wada’.
Tawaf sunnah, tidak ada kewajiban untuk melanjutkan dengan sa’i ataupun tahallul. Cukup ditutup dengan shalat dua rakaat, ini pun hukumnya sunnah atau dianjurkan.
Dengan memahami perbedaan ini, seorang Muslim dapat memanfaatkan waktu di Tanah Suci untuk memperbanyak ibadah lainnya. Semoga kita diundang oleh Allah untuk berkunjung ke rumah-Nya, sehingga dapat melakukan prosesi tawaf dengan penuh suka cita dan meraih banyak kebaikan.
Bagi calon jamaah yang berniat untuk beribadah umroh dan haji, Anda bisa melakukan perjalanan ibadah umroh dan haji bersama jejak imani. Para ustadz mumpuni akan full membimbing jamaah sesuai syariat mulai dari manasik di Indonesia hingga prosesi ibadah di Tanah Suci contohnya seperti prosesi tawaf di atas.
Wallahua’lam bisshowab
Dilihat 16 kali