Jelang Ramadhan, Sambut Keistimewaan Bulan Syaban
11 December 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

Bulan Syaban adalah bulan yang memiliki kedudukan istimewa di antara bulan-bulan hijriah. Ia hadir tepat sebelum Ramadhan dan sesudah Rajab, dua bulan yang dikenal agung dalam syariat. Letak bulan Sya’ban yang berada di tengah, banyak manusia tidak memberi perhatian besar terhadap Syaban, padahal para ulama menjelaskan bahwa Sya'ban merupakan bulan persiapan rohani menuju Ramadhan.
Keistimewaan Bulan Sya’ban
Pada bulan Sya’ban inilah seorang hamba diharapkan mulai menata kembali ritme ibadahnya, memperbaiki kualitas amalan, serta mempersiapkan hatinya agar menyambut Ramadhan dalam keadaan paling siap.
1. Bulan Menuju Ramadhan
Imam Ibn Rajab rahimahullah menuturkan bahwa Syaban adalah gerbang menuju musim ibadah yang besar, sehingga siapa yang menghidupkan bulan Syaban dengan amal shalih akan lebih mudah menghidupkan Ramadhan.
Baca juga : Amalan Syaban Untuk Siapkan Diri Sebelum Ramadhan
2. Bulan Perubahan Kiblat
Dalam sejarah Islam, Syaban juga menyimpan peristiwa besar yang memberi pengaruh mendalam terhadap identitas umat. Salah satu peristiwa terpenting adalah perubahan kiblat dari Baitul Maqdis menuju Ka’bah di Makkah. Para ahli sejarah seperti Ibn Katsir dan Ibn Hajar menyebutkan bahwa peristiwa perubahan kiblat terjadi pada pertengahan Syaban tahun kedua hijriah.
Perubahan ini bukan sekadar pergantian arah shalat, melainkan simbol dari berdirinya umat Islam sebagai komunitas yang mandiri, terarah, dan memiliki identitas ibadah yang Allah pilihkan secara khusus. Momentum ini menandai fase baru dalam perjalanan umat Islam di Madinah, sekaligus menunjukkan bagaimana Allah meneguhkan hati kaum mukminin dengan syariat yang penuh hikmah.
3. Rasulullah Memperbanyak Amalan Sunnah
Syaban juga dikenal sebagai bulan di mana Rasulullah ﷺ memperbanyak puasa sunnah. Dalam hadis sahih, Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Nabi ﷺ tentang intensitas puasa beliau di bulan Syaban. Rasulullah ﷺ menjawab:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Syaban adalah bulan yang banyak dilalaikan manusia antara Rajab dan Ramadhan, dan pada bulan itu amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam. Aku suka ketika amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).
Hadis ini menunjukkan bahwa keistimewaan bulan Syaban adalah waktu istimewa ketika amalan seorang hamba dipersembahkan kepada Allah dalam bentuk catatan terbaik, sehingga Nabi ﷺ memilih keadaan puasa sebagai penutup pekan, bulan dan tahun dalam kehidupan beliau.
Para ulama menilai bahwa memperbanyak ibadah di bulan Syaban merupakan bentuk latihan intensif sebelum memasuki Ramadhan. Imam Ibn Rajab berkata bahwa Syaban adalah bulan pemanasan menuju Ramadhan, agar seorang hamba memasuki bulan suci dengan hati yang tenang, tubuh yang terlatih, dan jiwa yang siap untuk beramal. Oleh karena itu, Syaban menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar, memperbaiki hubungan dengan sesama, memperbanyak sedekah, menata kembali shalat sunnah, serta memulai rutinitas ibadah yang akan dilanjutkan secara penuh di bulan Ramadhan.
Dengan demikian, Syaban bukanlah bulan biasa, tetapi momentum yang Allah hadirkan agar seorang muslim benar-benar siap menyambut Ramadhan dengan kesungguhan dan semangat ibadah terbaik.
Ibadah lain yang bisa dilakukan saat bulan Rajab dan bulan-bulan lainnya yakni umroh bersama jejak imani.
jejak imani adalah travel haji dan umroh sejak tahun 2012 dengan nama PT JEJAK IMANI BERKAH BERSAMA yang sudah berizin resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Kemenag. Anda juga bisa menanyakanan dan konsultasi dengan tim jejak imani terkait kebutuhan selama ibadah umroh di Tanah Suci.
Wallahu’alam bishowab
Dilihat 11 kali


