Jabal Nur, Tempat Turunnya Wahyu Pertama Rasulullah
04 October 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

Jabal Nur atau dalam bahasa indonesia berarti "Gunung Cahaya", adalah salah satu gunung yang ada di kota Makkah, dan menjadi saksi munculnya Islam di sana. Ketinggian dari gunung ini sekitar 642 meter di atas permukaan laut. Banyak jamaah haji dan umroh yang mengunjungi Jabal Nur, untuk mengetahui dimana letak Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pertama kali menerima wahyu.
Sejarah Jabal Nur
Sejak usia 38 tahun, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sudah memilih Jabal Nur sebagai tempat berdiam diri selama beberapa waktu. Beliau berdiam diri di sana, untuk bertafakur tentang penciptaan alam semesta ini, serta menjauhi dari peribadatan berhala yang ada di tengah masyarakatnya. Di puncak dari Jabal Nur ini terdapat sebuah Gua kecil yang berada di pinggir atas gunung, yang disebut dengan "Gua Hira". Disanalah beliau "bertahanuts" atau berdiam diri selama hampir 2 tahun, hingga beliau mendapatkan wahyu yang pertama kali.
Di dalam Hadist yang diriwayatkan oleh imam Muslim, dijelaskan bahwa sebelum beliau bertemu dengan malaikat jibril, di sana beliau bermimpi dengan mimpi yang benar. Sampai beberapa hari kemudian, datanglah malaikat jibril dan menyuruhnya untuk membaca, dengan mengatakan "iqra’" atau "bacalah". Lalu Nabi menjawab bahwa beliau tidak bisa membaca, dan seperti itu sampai 3 kali. Barulah malaikat jibril menyampaikan 5 surat pertama dalam surat Al Alaq sebagai wahyu pertama kali untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di tempat itu.
Akses Menuju Jabal Nur
Jarak antara Masjidil Haram dengan Jabal Nur sekitar 4 sampai 5 KM. Akses menuju Jabal Nur dapat ditempuh menggunakan kendaraan atau jalan kaki.
Apabila tur ke Jabal Nur, jangan melewatkan kunjungan ke museum berada di bawah kaki gunung. Museum Wahyu dan Museum Al Quran, yang keduanya sama sama menerangkan tentang sejarah Al Quran. Selain itu, di museum tersebut juga tersedia cafe-cafe yang bisa digunakan untuk bersantai dan menikmati waktu sore dan malam hari.
Bagi siapapun yang ingin mendaki Jabal Nur untuk melihat Gua Hira, maka satu satunya akses yang bisa dilalui hanya yang di dekat museum tersebut. Meskipun tidak ada anjuran khusus dari Nabi, ataupun contoh dari para sahabat untuk mengunjungi tempat tersebut, tetap saja banyak yang ingin pergi kesana.
Tidak hanya ingin melihat Gua Hira, tetapi juga ingin merasakan bagaimana awal perjuangan Nabi dalam menerima wahyu, serta bagaimana usaha dari istri beliau "sayyidah khadijah" dalam mendukung beliau selama di sana, yaitu mengantarkan makanan dengan mendaki gunung tersebut. Banyak dari pendaki wanita bisa merasakan perjuangan seorang istri yang dijamin masuk surga. Serta bisa mengetahui, kenapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam selalu menyebut nama beliau setiap malam.
Bagi yang ingin melihat Gua Hira secara langsung, Anda dapat berkunjung selepas rangkaian ibadah haji dan umroh selesai. Ada baiknya jika mampu secara finansial dan fisik dibarengi dengan ikhtiar mencari travel haji dan umroh yang resmi dan terpercaya jejak imani.
Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan ibadah Anda bersama tim jejak imani dengan klik tombol konsultasi gratis di bawah ini.
Wallahua’lam bishawab
Dilihat 4 kali