Ingin dapat penawaran khusus untuk Anda? Konsultasi sekarang!

Apa itu Wukuf di Arafah? Ini Pengertian & Hikmahnya!

12 June 2024 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

article-thumbnail

Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang membedakan dengan umroh. Wukuf diambil dari bahasa Arab yang berasal dari kata وقف - يقف - وقوفا (waqafa - yaqifu - wuqufan) yang merupakan bentuk masdar. Wukuf sendiri secara bahasa memiliki makna “berdiam diri ataupun berhenti”. Secara istilah yang dimaksud wukuf adalah “hadir dan berada di daerah mana saja di Arafah, walaupun dalam keadaan tidur, sadar, berkendaraan, duduk, berbaring atau berjalan, baik pula dalam keadaan suci atau tidak suci (seperti haid, nifas atau junub)” (Fiqih Sunnah, 1: 494).

Apa Itu Wukuf di Arafah?

Wukuf adalah rangkaian yang paling penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Hari saat dilaksanakannya wukuf di Arafah pun menurut pendapat para ulama disebut sebagai yaumul hajjul akbar (hari haji besar). Hal ini karena yang membedakan antara umroh yang berkedudukan sebagai haji kecil dan haji adalah wukuf di Arafah. Kewajiban wukuf di arafah disandarkan kepada sabda Rasulullah ﷺ :

الحجُّ عرفات، فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ أن يطْلَعَ الفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ حَجُّـهُ

Artinya: “Haji itu adalah Arafah (wukuf), maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di Arafah) pada malam Arafah, hingga menjelang terbitnya Fajar dari malam berkumpulnya para jama’ah, maka ia telah menuntaskan hajinya.” (HR. Tirmidzi).

Baca Juga : Kapan Waktu Wukuf di Arafah?

Secara umum, wukuf dapat dibagi menjadi dua. Wukuf zamani (yang berkaitan dengan waktunya) dan wukuf makani (yang berkaitan dengan tempatnya). Wukuf zamani yaitu wukuf harus dilaksanakan pada hari dan waktu yang sudah ditentukan, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah). Adapun wukuf makani yaitu wukuf harus dilakukan di dalam batas-batas yang sudah ditentukan di Arafah. Adapun imam Al-Ghazali di dalam kitabnya menambahkan klasifikasi yang ketiga yaitu wukuf qalbi (wukufnya hati). Karena imam Al-Ghazali berpandangan bahwa wukuf tidak cukup hanya menghadirkan diri saat hari Arafah di dalam area Arafah, tapi juga harus menghadirkan hati. Karena sejatinya hakikat wukuf di Arafah adalah adanya kerinduan untuk berjumpa dengan Allah ﷻ (Ihya Ulumuddin, 2011).

Baca Juga : Jamaah Haji Wajib Tahu, Amalan Sunnah Hari Arafah!

Hikmah Wukuf di Arafah

Sesuai makna Arafah, maka hakikat wukuf di Arafah adalah mengenal hakikat diri. Mengenali kembali siapa diri kita dan darimana kita berasal. Mentadabburi dan mentafakuri betapa agungnya ciptaan Allah ﷻ. Orang yang mengenali hakikat dirinya dan hakikat tuhannya, ia akan senantiasa bertafakur mengingat keagungan Allah ﷻ dan betapa kecilnya diri kita di hadapan Allah ﷻ.

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka. (Qs. Ali-Imran: 191)

Baca Juga : Lakukan Wukuf di Sini! Ketahui Batas Wilayah Arafah!

Selain itu pula dapat diperoleh suatu hikmah, bahwa Wukuf di Padang Arafah, pada hakikatnya, adalah suatu usaha dimana secara fisik, kita berhenti di Padang Arafah, meninggalkan hiruk pikuk aktivitas keduniaan kita yang selama ini kita habiskan mayoritas waktu kita untuk dunia. Lalu jiwa-spiritual hadir untuk berusaha merasakan kebersamaan dengan Allah ﷻ.

Baca Juga : Haji Tanpa Wukuf di Arafah, Apakah Sah?

Wukuf di Arafah ini pun akan memberikan rasa keharuan dan menyadarkan kita akan yaumul mahsyar, yang ketika itu, manusia diminta untuk mempertanggung jawabkan atas segala yang telah dikerjakannya selama di dunia. Di momen inilah saat yang tepat untuk kita betul-betul memuhasabah diri kita. Betapa banyak dosa dan kesalahan yang kita lakukan kepada Allah ﷻ. Betapa lemahnya dan terbatasnya kita sebagai manusia yang masih belum mampu sepenuhnya berada di dalam ketaatan.

Semoga Allah ﷻ karuniakan kepada kita kesempatan untuk berwukuf di Arafah. Melaksanakan rangkaian ibadah haji di Baitullah. Setidaknya, sekali dalam usia hidup kita. Ada baiknya jika mampu secara finansial dan fisik dibarengi dengan ikhtiar mencari paket haji yang sesuai, seperti paket haji plus atau haji furoda di jejak imani. Anda tidak perlu lagi menunggu puluhan tahun untuk mendapat kuota haji. Cukup tunggu 5-8 tahun atau bisa juga langsung berangkat di tahun hijriyah tersebut. Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan ibadah Anda bersama tim jejak imani.

Wallahu A'lam Bishawab

Dilihat 1780 kali