Ingin dapat penawaran khusus untuk Anda? Konsultasi sekarang!

Mengenal Mina, Tempat Mabit Jamaah Haji

21 May 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

article-thumbnail

Bagi sebagian umat Muslim, mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata “Mina”. Mina merupakan salah satu tempat yang digunakan dalam rangkaian ibadah haji untuk bermalam atau mabit. Tidak hanya sekedar tempat menginap, terdapat beberapa tempat bersejarah di Mina salah satunya tempat lempar 3 jumrah yang juga menjadi wajib haji bagi.

Mengenal Mina, Kota Tenda Putih

Mina dijuluki sebagai kota tenda putih karena dipenuhi tenda berwarna putih yang digunakan sebagai tempat bermalam para jamaah haji. Mina merupakan satu diantara tempat-tempat suci atau disebut "Masya'ir al-Muqaddasah" yang berada di Makkah Al-Mukarramah selain Arafah dan Muzdalifah. Meskipun Mina, Muzdalifah dan Arafah kesemuanya berada di Makkah, namun hanya Mina dan Muzdalifah yang berada di Tanah Haram, sementara Arafah berada di luar Tanah Haram.

Mina yang memiliki luas sekitar 16,8 kilometer persegi merupakan lembah yang dikelilingi oleh pegunungan di sebelah Selatan dan Utara. Sementara di sebelah timur Mina, terdapat Wadi Muhassir yang berbatasan dengan Muzdalifah. Mina berjarak kurang lebih 7 km ke Masjidil Haram. Jarak Mina dengan Muzdalifah sekitar 10 km, sedangkan jarak Mina ke Arafah sekitar 20 km.

Baca Juga : Mabit di Mina Saat Haji, Catat Hal-hal Penting Ini!

Tempat Bersejarah di Mina

Di antara beberapa tempat penting yang memiliki sejarah, berlokasi di Mina yaitu tiga pilar jumrah yang dilempari batu kecil oleh jamaah haji dan Masjid Khaif yang terletak di lereng selatan Gunung Mina. Mina juga memiliki nilai sejarah yang penting dalam Islam, karena di sinilah terjadi Bai'at Aqabah pertama dan kedua, yaitu pada tahun ke-12 dan 13 kenabian (621-622 M). Salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Surah Al-Mursalat diyakini turun di Mina.

Sejarah Mina

Mina menjadi lokasi bersejarah bagi umat Islam. Mina merupakan lokasi Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail yang kemudian diganti dengan hewan qurban. Mina juga memiliki nilai sejarah yang penting dalam Islam, karena di sinilah terjadi Bai'at Aqabah pertama dan kedua, yaitu pada tahun ke-12 dan 13 kenabian (621-622 M). Salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Surah Al-Mursalat diyakini turun di Mina.

Di balik banyaknya sejarah yang terjadi di Mina, berikut merupakan sejarah nama Mina itu sendiri menurut beberapa pendapat:

  1. Sejarawan Fakihi, dalam kitab "Akhbar Makkah" menyebutkan bahwa nama Mina berasal dari kata "manā" yang berarti "berkumpul" atau "mengumpulkan", karena Mina menjadi tempat berkumpulnya jamaah haji.
  2. Yaqut al-Hamawi berpendapat bahwa nama Mina berasal dari kata "yumna" yang berarti "dituangkan" atau "dikorbankan", yang merujuk pada hewan kurban yang disembelih di sana.
  3. Nama Mina juga dapat berarti "takdir" atau "ketentuan", seperti dalam kalimat "manā Allāh" yang berarti "Allah telah menentukan".
  4. Ibn Uyainah menyebutkan bahwa nama Mina berasal dari kata "al-manāyā" yang berarti "kematian" atau "ajal".

Tempat Bersejarah di Mina

Tidak hanya menyimpan sejarah pada zaman Nabi, hingga saat ini Mina menjadi lokasi penting bagi jamaah haji. Mina merupakan tempat dilaksanakannya wajib haji yakni mabit dan melempar jumrah.

1. Jamarat

Jamarat adalah tempat jamaah haji melempar jumrah yang terletak di Mina. Terdapat 3 pilar jumrah yang dilempari kerikil yakni Ula, Wustha dan Aqabah. Jamaah menuju jamarat pada tanggal 10 Dzulhijjah untuk lempar jumrah Aqabah dan 11 - 13 Dzulhijjah untuk lempar 3 jumrah.

Baca Juga : Ketahui Jenis, Waktu dan Doa Lempar 3 Jumrah dalam Haji!

2. Masjid Khaif

Masjid Khaif terletak terletak di lereng selatan Gunung Mina. Di antara ke 3 lokasi lempar jumrah, jumrah Ula letaknya paling dekat dengan Masjid Khaif ini. Melalui laman resmi Kementerian Agama, disebutkan bahwa Nabi Muhammad pernah melaksanakan sholat dan khutbah di Masjid Khaif yang saat ini memiliki luas 34 ribu meter persegi.

Semoga setelah mengetahui larangan haji ini kita dapat dijauhkan dari hal-hal yang dilarang Allah saat diberi kesempatan menjadi tamu-Nya di Baitullah. Ada baiknya jika mampu secara finansial dan fisik dibarengi dengan ikhtiar mencari paket haji yang sesuai, seperti paket haji plus atau haji furoda di jejak imani. Anda tidak perlu lagi menunggu puluhan tahun untuk mendapat kuota haji. Cukup tunggu 5-8 tahun atau bisa juga langsung berangkat di tahun hijriyah tersebut. Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan ibadah Anda bersama tim jejak imani.

Wallāhu a‘lam bish-shawāb

Dilihat 439 kali