Kupas Tuntas Fakta Bulan Muharram!
26 June 2025 ditinjau oleh Tim Khidmat jejak imani

Bulan Muharram merupakan bulan pertama pada penanggalan kalender Islam atau kalender hijriyah. Sebagai bulan pertama, Muharram memiliki beberapa fakta menarik yang juga berdampingan dengan berbagai mitos populer di kalangan umat Muslim. Untuk menjaga diri dari mitos-mitos tersebut, Anda dapat mengetahui fakta-fakta bulan Muharram yang sesuai syariat Islam.
1. Bukan Bulan Hijrah Rasulullah
Seringkali berkembang di masyarakat kita bahwa bulan Muharram ini diperingati sebagai bulan dimana Nabi berhijrah. Terlihat dari pengajian-pengajian yang dibuat justru membahas hijrah Nabi. Pada kenyataannya, Rasulullah berhijrah di bulan Rabiul Awal tepatnya pada tanggal 1 beliau bergerak dari Jabal Tsur, tiba di Quba tanggal 8 Rabiul Awal dan tiba di Madinah tanggal 12 Rabiul Awal (Shirah Ibnu Hisyam, 423 & 425). Namun demikian, bulan ini tetaplah bulan yang mulia dan memiliki berbagai keutamaan.
2. Bulan Memperbanyak Amalan dan Menghindari Dosa
Sebagaimana pada bulan-bulan haram lainnya, maka bulan Muharram pun secara mutlak adalah bulan yang sangat diutamakan untuk memperbanyak amal salih dan menghindari perbuatan dosa sebagaimana yang Allah jelaskan dalam QS. At-Taubah 36 tentang larangan menzalimi diri sendiri dan salah satunya adalah dengan dosa dan maksiat. Ibnu Katsir menafsir QS. At Taubah ayat 36 tersebut dengan menukil perkataan Ibnu Abbas:
ثُمَّ اخْتَصَّ مِنْ ذَلِكَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ فَجَعَلَهُنَّ حَرَامًا وَعَظَّمَ حُرُمَاتِهِنَّ وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيْهِنَّ أَعْظَمَ وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ وَالْأَجْرَ أَعْظَمَ
"Allah ﷻ mengistimewakan 4 bulan dari 12 bulan, ia menjadikannya haram dan mengagungkan kemuliaanya, perbuatan dosa di dalamnya lebih besar, amal saleh dan pahala juga lebih besar" (Tafsir Ibnu Katsir, juz IV, hal 148)
Di antara amal shalih yang bisa kita lakukan dari yang utama hingga yang lainnya secara mutlak:
- Puasa, khususnya asyura, tanggal 9 dan 11, ayyamul bidh, serta senin dan kamis
- Qiyamullail
- Membaca Al-Quran
- Memperbanyak dzikir
- Bersedekah
- dll.
3. Bulan Paling Utama untuk Berpuasa
Hal ini dilandaskan pada sabda Rasulullah :
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل
“Puasa terbaik setelah bulan Ramadhan adalah pada bulannya Allah, yaitu Muharram, dan shalat yang terbaik setelah shalat wajib adalah shalat malam” (HR. Muslim)
4. Terdapat Hari Asyura
Ibnu Rajab Al Hambali menukil mengenai hari Asyura ini adalah bulan dimana Allah ﷻ menerima taubat suatu kaum maupun yang lainnya. Sebagaimana Allah ﷻ menerima taubat Nabi Adam pada bulan Muharram. Siapa yang bertaubat kepada Allah ﷻ pada hari tersebut, maka Allah akan menerima taubatnya.
Ibnu Rajab Al Hambali menukil beberapa riwayat yang menjelaskan keutamaan hari Asyura, khususnya sebagai hari dimana Allah ﷻ menerima taubat seorang hamba.
Ibnu Rajab juga menyebutkan bahwa hari Asyura ini merupakan hari yang dimuliakan oleh para Nabi, jauh sebelum nubuwah Nabi Muhammad ﷺ. Pada hari Asyura ini, Allah ﷻ menerima taubat Nabi Adam As sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas ra:
هو اليوم الذي تيب فيه على آدم
“Itu adalah hari dimana Allah ﷻ menerima taubatnya Adam.”
Pada hari ini pula, Allah ﷻ menyelamatkan bani Israil. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas:
“Satu ketika Rasulullah ﷺ tiba di Madinah lalu beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Maka mereka ditanya tentang hal itu, maka mereka menjawab: “Ini adalah hari di mana Allah memenangkan Musa dan Bani Israil terhadap Fir’aun. Maka kami berpuasa di hari itu untuk mengagungkannya.” Maka Nabi ﷺ bersabda: “Kami lebih berhak kepada Musa daripada kalian.” Lalu beliau memerintahkan untuk berpuasa di hari itu.” (HR. Muslim).
Para Nabi sebelum Rasulullah ﷺ pun memuliakan hari ini dengan berpuasa, yaitu di antaranya Nabi Nuh As, Nabi Musa As, dll. (Lathaiful Ma’arif, 102)
Selain itu, puasa pada hari Asyura pun menjadi puasa yang dilakukan oleh para ahlul kitab dan juga masyarakat Quraisy pada masa jahiliyah. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ra.:
كان يوم عاشوراء تصومه قريش في الجاهلية، وكان رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يصومه، فلما قدم المدينة صامه وأمر بصيامه، فلما فرض رمضان ترك يوم عاشوراء، فمن شاء صامه ومن شاء تركه
“Masyarakat Quraisy biasa berpuasa pada hari Asyura pada masa jahiliyah. Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada hari ini. Ketika tiba di Madinah, beliau berpuasa pada hari ini dan memerintahkan agar puasa dilakukan. Ketika Ramadhan diwajibkan, beliau meninggalkan (tidak mewajibkan berpuasa) hari Asyura. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, maka bolehlah berpuasa, dan barangsiapa yang ingin meninggalkannya.” (HR. Bukhari)
Di antara keutamaannya puasa pada hari Asyura adalah meleburkan dosa setahun. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ dari sahabat Abu Qatadah:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ
“Ketika Rasulullah ﷺ ditanya mengenai puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lalu.’ ” (HR. Muslim)
5. Puasa 9 dan 11 Muharram
Tak dapat dipungkiri, puasa pada hari Asyura telah menjadi amalan tahunan bagi para ahlul kitab, bahkan Quraisy. Di antara cara Nabi ﷺ membedakan puasa kaum muslimin dengan ahlul kitab adalah dengan menambah puasa di tanggal 9 Muharram. Sebagaimana Sabda Nabi ﷺ yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas :
لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع
“Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Ahmad)
Bahkan dalam riwayat lainnya dari sahabat Ibnu Abbas yang berstatus marfu’ (disandarkan kepada perkataan Nabi ﷺ):
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ
“Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR. Ahmad)
6. Membaca Doa Awal Bulan / Tahun
Memang secara khusus, tidak ada dalil tertulis mengenai doa awal tahun. Namun, ada beberapa riwayat yang menyatakan dimana para sahabat biasa membaca doa-doa ketika memasuki awal bulan atau tahun sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdulah bin Hisyam:
كَانَ أَصحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ القُرآنَ إِذَا دَخَلَ الشَّهرُ أَو السَّنَةُ:
“Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa sebagaimana mengajarkan Al-Qur’an di mana doa ini dibaca saat memasuki awal bulan atau tahun:”
اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ
“Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan meraih ridha Allah (Ar-Rahman).” (HR. Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih. Imam Ibnu Hajar mensahihkan hadits ini dalam Al-Ishabah, 6:407-408. Hadits ini mawquf termasuk perkataan sahabat sesuai syarat kitab shahih).
Selain itu kita juga dapat membaca doa ketika melihat hilal bulan Muharram dengan doa:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Bagaimana dengan membaca doa akhir dan awal tahun yang lainnya? Hal tersebut tidak mengapa selama tidak bertentangan dengan prinsip Quran dan Sunnah karena pada hakikatnya, kita dianjurkan untuk berdoa dan dalil doa disebutkan secara umum.
Hal lain yang dapat dilakukan di bulan Muharram adalah umroh. Bagi Anda yang berniat umroh, dapat mulai mencari travel umroh terpercaya salah satunya jejak imani.
jejak imani adalah travel haji dan umroh sejak tahun 2012 dengan nama PT JEJAK IMANI BERKAH BERSAMA yang sudah berizin resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Kemenag.
Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan kebutuhan ibadah Anda bersama tim jejak imani.
Semoga bermanfaat!
Dilihat 29 kali