Rabu, 19 Maret 2025
Malam lailatul qadar adalah malam yang keutamaannya lebih baik dari seribu bulan dan hanya ada di bulan Ramadhan. Malam lailatul qadar tidak ada di semua hari di bulan Ramadhan melainkan hanya ada di 10 hari terakhir Ramadhan. Umat Islam dapat melakukan beberapa amalan lailatul qadar di 10.
Tepat jatuhnya lailatul qadar pun masih menjadi rahasia Allah setiap tahunnya, supaya umat Islam yang ingin menjumpai lailatul qadar menjadi lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah setiap saat tidak hanya di hari terjadinya lailatul qadar. Meski tepatnya masih dirahasiakan, beberapa hadits menyebutkan malam lailatul qadar jatuh di malam-malam ganjil.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَالْتَمِسُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, carilah pada malam-malam ganjil.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan Malam Lailatul Qadar
Menjadi impian setiap umat Islam untuk dapat berjumpa dengan lailatul qadar ini. Untuk dapat menjumpai malam lailatul qadar ini, dianjurkan untuk menghidupkan malam-malam lailatul qadar dengan memperbanyak ibadah yang juga dilakukan oleh Rasulullah. Apa saja amalan untuk mendapat lailatul qadar? Simak berikut ini!
1. Sholat Malam atau Qiyamul Lail
Sholat qiyamul lail adalah sholat sunnah yang dilakukan di malam hari. Ibadah ini bisa dilakukan setiap malam tak terkecuali di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Keutamaan sholat malam di hari-hari biasa saja sudah banyak apalagi dilakukan di malam lailatul qadar.Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
2. Baca Doa Lailatul Qadar
Amalan lailatul qadar lainnya yaitu memperbanyak baca doa yang dianjurkan oleh Rasulullah. Inti doa lailatul qadar yakni meminta pada Allah untuk diampuni dosa-dosa yang telalh lalu. Lafal doa lailatul qadar Arab, latin dan terjemahannya adalah sebagai berikut,
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī”
“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)” (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Amalan lailatul qadar di atas tertulis di beberapa hadits bahwa Rasulullah bersabda,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja aku tahu bahwa suatu malam adalah malam lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ’ANNII (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)
Baca Juga : Simak Keistimewaan Lailatul Qadar, Jangan Sampai Terlewat!
3. Itikaf di Masjid
Itikaf adalah berdiam diri di masjid yang disertai dengan niat. Itikaf erat kaitannya dengan amalan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan karena Rasulullah melakukan amalan lailatul qadar ini setiap bulan Ramadhan. Amalan lailatul qadar inipun juga dilakukan oleh istri Rasulullah setelah beliau wafat. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.”
Umat Islam melakukan i'tikaf dengan berdiam diri di masjid pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Umat Islam dapat melakukan full 10 hari itikaf di masjid, namun mayoritas umat Islam beritikaf di masjid setelah sholat tarawih hingga waktu Dhuha. Tidak ada batasan waktu untuk melakukan amalan lailatul qadar ini.
Kegiatan selama berdiam diri di masjid dapat diisi dengan tilawah Qur’an, sholat sunnah atau amalan lainnya. Harapannya dengan terjaga semalaman saat i'tikaf kita dapat berjumpa dengan malam lailatul qadar dan mendapat keutamaannya.
Baca Juga : Itikaf di Masjid, Ini Hal-hal yang Dilakukan & Panduan Lainnya
4. Membaca Al-Qur’an & Bersedekah
Setiap amalan baik di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya, maka dari itu di bulan yang suci ini saatnya umat Islam memperbanyak ibadah. Pada bulan Ramadhan. Rasulullah memperbanyak bersedekah dan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Memohon Ampun / Memperbanyak Istighfar
Malam lailatul qadar adalah saat yang tepat bagi umat Muslim untuk memanjatkan doa dan memohon ampunan-Nya. Di malam tersebut Allah akan mengampuni dosa-dosa hambanya apabila ia memohon ampun dan menegakkan malam dengan ibadah. Rasulullah bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa menegakkan malam lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya." (HR Al-Bukhari).
Dari hadits di atas, maka salah satu amalan lailatul qadar yang dapat dilakukan adalah memperbanyak istighfar. Terdapat beberapa lafal istighfar mulai dari yang pendek hingga istighfar paling utama (sayyidul istighfar). Berikut merupakan lafal sayyidul istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri mâ shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
Atau lafal istighfar yang paling sederhana adalah sebagai berikut,
اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ
(Astaghfirullah hal adzim)
"Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung"
Semoga dengan memperbanyak istighfar dan melakukan amalan lailatul qadar, kita dapat berjumpa dengan lailatul qadar dan mendapat keutamaannya. Selain amalan-amalan lailatul qadar di atas, salah satu ibadah yang memiliki banyak keutamaan di bulan Ramadhan adalan Umroh Ramadhan yang pahalanya setara dengan haji bersama Rasulullah. Bagi Anda yang ingin mendapat pahala tersebut, dapat mempercayakan perjalanan umroh bersama jejak imani.
jejak imani adalah travel haji dan umroh sejak tahun 2012 dengan nama PT JEJAK IMANI BERKAH BERSAMA yang sudah berizin resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Kemenag. Anda juga bisa menanyakanan dan konsultasi dengan tim jejak imani terkait kebutuhan selama ibadah umroh di Tanah Suci.
Semoga bermanfaat!
130x
Bagikan: